Kolonel H.Daan Jahja
Letnan Kolonel H. Daan Jahja lahir di Padang Panjang, 5 Januari 1925. Beliau seorang yang sederhana tapi sangatlah tegas dalam bertindak dan berjiwa kepemimpinan.
Pada umur 23 tahun, beliau menjadi Panglima Divisi Siliwangi, Jawa Barat. Beliau juga pernah menjabat jadi Gubernur Militer(Gubmil) Jakarta pada tahun 1950, yang pada waktu itu usia beliau masih 25 tahun dan pangkatnya Letnan Kolonel TNI.
Dalam tugasnya ketika menjabat jadi Gubmil Jakarta, beliau menghadapi banyak masalah dalam masyarakat, seperti aksi Kapten Westerling yang mau merebut kekuasaan negara karena tidak menerima kenyataan penyerahan kedaulatan oleh Belanda kepada Indonesia tanggal 27 Desember 1949. Aksi Westerling ditumpas.
Selain itu, pada awal 1950, Jakarta menghadapi berbagai masalah administratif dalam proses pembalikkan pemerintahan Jakarta kepada pola Indonesia, bukan Belanda. Daan Jahja sebagai administrator berhasil melaksanakan proses pengindonesiaan.
Pada usia 23 tahun, beliau sudah menjadi redaktur pimpinan surat kabar nasional, beliau membawahkan 40 orang wartawan yang dimana beberapa dari mereka lebih tua dari beliau.
Letkol H.Daan Jahja wafat pada tanggal 20 Juni 1985 tepat pada saat Idul Fitri 1405 sepulang beliau dari Masjid Sunda Kelapa setelah melaksanakan sholat Idul Fitri.
Pada umur 23 tahun, beliau menjadi Panglima Divisi Siliwangi, Jawa Barat. Beliau juga pernah menjabat jadi Gubernur Militer(Gubmil) Jakarta pada tahun 1950, yang pada waktu itu usia beliau masih 25 tahun dan pangkatnya Letnan Kolonel TNI.
Dalam tugasnya ketika menjabat jadi Gubmil Jakarta, beliau menghadapi banyak masalah dalam masyarakat, seperti aksi Kapten Westerling yang mau merebut kekuasaan negara karena tidak menerima kenyataan penyerahan kedaulatan oleh Belanda kepada Indonesia tanggal 27 Desember 1949. Aksi Westerling ditumpas.
Selain itu, pada awal 1950, Jakarta menghadapi berbagai masalah administratif dalam proses pembalikkan pemerintahan Jakarta kepada pola Indonesia, bukan Belanda. Daan Jahja sebagai administrator berhasil melaksanakan proses pengindonesiaan.
Pada usia 23 tahun, beliau sudah menjadi redaktur pimpinan surat kabar nasional, beliau membawahkan 40 orang wartawan yang dimana beberapa dari mereka lebih tua dari beliau.
Letkol H.Daan Jahja wafat pada tanggal 20 Juni 1985 tepat pada saat Idul Fitri 1405 sepulang beliau dari Masjid Sunda Kelapa setelah melaksanakan sholat Idul Fitri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar